Banyak orang selepas kuliah, biasanya akan langsung
mencari bidang pekerjaan yang sesuai dengan minat atau ekpetasi salary tinggi
yang ia ingin capai. Beberapa ada yang berhasil bekerja di perusahaan dengan
minat serta kemampuan yang ia pelajari semasa kuliah, tapi tak jarang banyak
juga orang di satu perusahaan yang menjadi karyawan di sana, ternyata memiliki
latar belakang berbeda dengan jurusan program studi semasa kuliah dulu. Namun,
ada juga orang-orang yang yakin memutuskan selepas kuliah, bahkan sebelum lulus
untuk terjun langsung sebagai wiraswasta atau bahasa kerennya entrepreneur.
Berbekal melihat berbagai tayangan motivasi di TV ataupun
tergiur kisah sukses dari orang-orang kaya nan hebat melalui beragam buku
motivasi. Tak jarang banyak orang memutuskan untuk mendadak menjadi
wiraswasta. Memang tidak ada yang salah dari niat tersebut, tapi jika dipikir
masak-masak ada baiknya kamu bertanya kepada diri kamu sendiri apakah niat kamu
tersebut sudah matang dan sesuai dengan kemampuan diri kamu atau justru
sebaliknya. Jangan sampai kamu termasuk ke dalam orang-orang yang hanya ikut
euforia wiraswasta saja.
Dan, ada baiknya sebelum memutuskan berwirausaha kamu
melihat karakter diri kamu sendiri. Berikut ini 5 sifat yang membedakan
karakter seorang wiraswasta dengan karakter karyawan pada umumnya:
Wiraswasta:
Di
sini mereka tahu dengan persis apa yang mereka sedang lakukan yakni yang memiliki jiwa wirausaha tahu apa yang mereka cari. Selain itu, mereka yang memiliki jiwa wirausaha ini juga aktif dan jarang diam terhadap pekerjaan yang digeluti. Baginya pekerjaan adalah aktifitas yang menyenangkan dan sangat rugi jika ditinggalkan.
2. Mempunyai ide briliand
gojek adalah ide briliand bagi masyarakat perkotaan |
Mereka yang mempunyai jiwa wirausaha tentu mempunyai ide-ide briliand yang tak jarang menuai decak kagum banyak orang. Mereka ini lebih senang melakukan aktifitas positif diwaktu senggang seperti membaca buku atau sekedar membaca artikel koran daripada bergosip.
3. Punya sifat sedikit keras kepala terhadap visi yang ia punya
Steve Jobs merupakan seorang yang keras kepala |
Selain mempunyai ide yang cerdas, seorang yang mempunyai jiwa wirausaha juga punya semangat kompetisi dan berani bersaing yang tinggi. Bahkan mempunyai keberanian mengambil resiko. Lihatlah berbagai CEO dunia yang mendirikan beragam perusahaan, seperti almarhum Steve Jobs, Mark Zuckerberg dan lainnya, mereka punya segudang idealis dan optimis tinggi dalam menghasilkan ide-ide cerdas mereka tanpa pernah menjadi sama dengan orang lain.
4. Percaya dengan kekuatan diri
Percaya terhadap kemampuan diri sendiri itu penting |
Mereka yang mempunyai jiwa wirausaha juga senantiasa percaya terhadap kemampuan dirinya. Tengoklah para CEO perusahaan besar, orang-orang itu punya semangat yang tinggi dan percaya akan kemampuan dirinya. Meskipun, dia tahu dalam kondisi masalah, para CEO ini selalu percaya bahwa ia akan bisa menghadapinya dengan cepat.
5. Tak cepat merasa puas
Dan, hal terakhir yang harus dipunya oleh seorang wiraswasta adalah mempunyai sifat yang tak cepat puas dalam setiap prestasi atau karya yang berhasil ia buat. Ia selalu melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan. Tak cepat merasa puas, selalu bertanya kepada orang lain tentang hal apa lagi yang mesti digali demi memajukan hal yang ia geluti merupakan tindakan yang secara alamiah yang ia tanyakan secara terus menerus.
Sedangkan banyak karyawan memiliki sifat seperti ini:
Sedangkan banyak karyawan memiliki sifat seperti ini:
1. Memiliki motif bekerja hanya untuk mendapatkan uang
Biasanya seorang karyawan hanya memiliki sedikit gairah
dan dorongan untuk mencapai tujuan, terutama mereka cenderung bekerja hanya
berdasarkan motif mendapatkan uang bukan menjadikan pekerjaanya sebagai
aktifitas yang menyenangkan. Jarang karyawan yang berani mengambil resiko dalam artian
mencoba membuat suatu terobosan yang melampaui ekspetasi perusahaan. Lebih senang bekerja berdasarkan apa yang diperintah,
bukan berdasarkan inisiatif.
2. Cepat mengeluh
Tak jarang seorang karyawan selalu mengeluh dan menggerutu ketika
pekerjaannya semakin menumpuk, bahkan ketika bos marah. Lebih pasif dan kurang aktif juga menjadi pemicu karyawan untuk cepat mengeluh terhadap pekerjaan yang sedang ia lakukan. Seorang karyawan yang cepat mengeluh akan terasa sulit untuk menjadi wirauswasta yang membutuhkan tekad yang sangat kuat dan tak cepat mengeluh terhadap berbagai situasi.
3. Memiliki rasa takut yang tinggi terhadap atasan
Selain itu, orang-orang yang memiliki jiwa karyawan cenderung melakukan pekerjaan atas dasar rasa takut terhadap atasan bukan berdasarkan kemampuan dirinya, di mana ia harusnya merasa tertantang terhadap pekerjaan yang sedang ia kerjakan. Merasa tidak betah dikantor dan cenderung melihat jam
pulang adalah bentuk dari hal tersebut.
4. Senang ketika waktu libur tiba
Seorang karyawan juga biasanya selalu senang ketika waktu libur tiba. Mereka yang punya jiwa karyawan ini selalu mengandaikan waktu libur adalah waktu di mana melupakan beban tugas. Kembali lagi pada tugas yang selalu dijadikan beban, bukan sebagai tantangan untuk meningkatkan kemampuan diri.
5. Mengharapkan mendapatkan bonus tinggi dari perusahaan
Orang-orang yang mempunyai jiwa karyawan sangat mungkin mengharapkan bonus besar dari perusahaan di mana tempat ia bekerja. Orang dengan tipe seperti ini tak jarang juga lebih perhitungan terhadap tugas yang ia kerjakan, selalu menghitung hal-hal apa yang sekirang sudah ia berikan agar suatu waktu mendapat bonus dari karyawan. Namun, tak jarang karyawan ini menjadi marah dan kesal apabila apa yang ia harapkan karena melihat dirinya sudah banyak melakukan hal untuk perusahaan tapi perusahaan merasa ia belum mempunyai prestasi atas kinerjanya.