Film-film Yang Cocok Untuk Menemani Sobat Saat di Bulan Puasa

Hai sobat, bulan puasa sebentar lagi, nih. Kira-kira kebayang nggak hal apa yang akan kiranya akan kamu lakukan dibulan puasa nanti. Ya, pastinya menggiatkan ibadah, dong. Satu minggu mungkin masih semangat-semangatnya menjalani puasa, hm tapi gimana dengan minggu berikutnya? Untuk yang bekerja atau kuliah jam-jam kritis di bulan puasa biasanya di mulai sejak pukul 15.00 padahal 3 jam lagi aja, tapi rata-rata orang kebanyakan pasti udah pada ngeluh di jam segitu. Ya, mulai dengan bunyi perut keroncongan sampai nyuci muka berkali-kali biar kelihatan seger. Tapi, ada juga yang iseng niat wudhu untuk sholat Asar tapi wudhunya nggak selesai-selesai. Ya..., kalau yang itu coba sobat pikir sendiri. Hehehe


Agar terhindar dari bahaya laten makruh bahkan batal, memang kegiatan di sela waktu menjelang buka puasa bisa diisi dengan membaca Al-Quran. Itu memang pilihan yang paling tepat. Tapi, nggak ada salahnya juga setelah baca Al-Quran dan masih ada waktu yang cukup panjang bisa diisi dengan kegiatan nonton film. Tapi, bukan sembarang film, ya. Bahaya kalau sembarang film yang ditonton pas puasa. Nah, di sini kokgituya.com mau kasih tahu beberapa film lama yang cocok untuk ngabuburit selama bulan puasa.

Le Grand Voyage 
Le Grand Voyage
Film ini sudah diputar pada tahun 2004 yang disutradarai Ismaël Ferroukhi. Film ini berkisah tentang hubungan ayah dan anak dalam sebuah perjalanan suci menggunakan mobil. Film ini sempat ditayangkan di Festival Film Internasional Toronto dan Venesia 2004.

Réda (Nicolas Cazalé) adalah remaja Perancis-Maroko yang akan mengikuti ujian Baccalauréat. Saat ayahnya yang taat (Mohamed Majd) meminta Réda menemaninya pergi ke Makkah, ia terpaksa mematuhinya. Akan tetapi, si ayah memaksa agar mereka berdua pergi dengan mobil. Ketika keduanya berkendara ribuan kilometer dari Perancis Selatan, hubungan ayah dan anak yang dulunya kaku menjadi cair setelah mengenali satu sama lain. Réda hanya berbicara dalam bahasa Perancis kepada ayahnya, sedangkan sang ayah cenderung memakai bahasa Arab. Saat diperlukan, sang ayah bertutur dalam bahasa Perancis dengan lancar. Ia sengaja berbicara dalam bahasa Arab kepada anaknya.

Sepanjang perjalanan, keduanya bertemu beberapa orang yang unik. Réda belajar tentang Islam dan mengetahui sebab ayahnya lebih memilih pergi haji menggunakan mobil ketimbang pesawat terbang.
Rute perjalanan mereka meliputi Provence di Perancis, kemudian melintasi ItaliaSloveniaKroasiaYugoslaviaBulgariaTurki,Suriah, dan Yordania sebelum akhirnya tiba di Arab Saudi.


Negeri 5 Menara
Negeri 5 Menara
Film garapan Kompas Gramedia production bersama Million Pictures yang merupakan adaptasi dari novel karya Ahmad Fuadi berjudul Negeri 5 Menara. Skenario ditulis oleh Salman Aristo yang juga penulis naskah film Ayat-Ayat CintaLaskar PelangiSang Penari . Disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman film ini mengambil lokasi syuting di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa TimurSumatera BaratBandung, hingga London. Film ini dirilis pada 1 Maret 2012.

Alif (Gazza Zubizareta) adalah seorang anak sederhana yang baru saja lulus SMP di Maninjau. Bersama sahabatnya Randai (Sakurta Ginting), Alif ingin melanjutkan SMA di kota Bandung dan kemudian masuk ke Kampus idamannya, ITB. Namun mimpi tinggal mimpi ketika Amaknya (Lulu Tobing) menginginkan Alif untuk masuk ke Pondok Madani, sebuah pesantren di sudutPonorogo, jawa Timur. Walau pada awalnya Alif tidak mau, akhirnya Alif memenuhi pinta orang tuanya, walau dengan setengah hati.

Saat Alif tiba di Pondok Madani bersama Ayah (David Chalik), hatinya makin remuk. Tempat itu benar-benar makin ‘kampungan’ dan mirip penjara di matanya. Ditambah lagi dengan keharusan mundur setahun untuk kelas adaptasi. Alif menguatkan hati untuk mencoba menjalankan setidaknya tahun pertama di Pondok Madani ini.

Awalnya, Alif lebih sering menyendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, Alif mulai bersahabat dengan teman-teman satu kamarnya, yaitu Baso (Billy Sandy) dari Gowa, Atang (Rizky Ramdani) dari Bandung, Said (Ernest Samudera) dari Surabaya, Raja (Jiofani Lubis) dari Medan, dan Dulmajid (Aris Putra) dari Madura. Mereka berenam selalu berkumpul di menara masjid dan menamakan diri mereka Sahibul Menara alias para pemilik menara.

Suasana kian menghangat di kelas pertama, saat Alif disentak oleh teriakan penuh semangat dari Ustad Salman (Donny Alamsyah): Man Jadda Wajada! Artinya, Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. “Mantra” ini lah yang menambah semangat dan kegigihan keenam anak itu.
Para sahibul menara selalu berpikir visioner dan bercita-cita besar. Mereka masing-masing memiliki ambisi untuk menaklukan dunia. Dari tanah Indonesia, Amerika, Eropa, Asia hingga Afrika. Dibawah menara Madani, mereka berjanji dan bertekad untuk bisa menaklukan dunia dan mencapai cita-cita; Dan menjadi orang besar yang bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Children of Heaven
Children of Heaven
Film ini ditayangkan sejak tahun 1997 yang ditulis dan disutradarai oleh Majid Majidi. Film ini dinominasikan dalam Academy Award untuk kategori Film Berbahasa Asing Terbaik pada tahun 1998. Dia menceritakan petualangan kakak dan adik karena sepasang sepatu yang hilang.

Film karya sutradara Majid Majidi yang dirilis tahun 1997 ini menjadi film Iran yang paling populer dan terfavorit di Indonesia. Bagaimana tidak, film ini seringkali diputar di stasiun televisi swasta setiap kali hari libur beberapa tahun yang lalu. Film keluarga yang mengangkat kisah dua kakak beradik ini memang cukup menyentuh perasaan, dan ceritanya mudah dipahami oleh penonton anak-anak, karena sutradaranya memang dikenal sebagai ahli pembuat film anak. Pesan moral yang berusaha disampaikan dari film Children Of Heaven : bahwa anak-anak penghuni surga ialah yang tidak suka merepotkan kedua orang tuanya, dan setiap masalah pasti akan menemukan jalan keluarnya. Dikisahkan Ali dan Zahra, adalah dua kakak beradik yang memiliki masalah sepatu. Ali tak sengaja menghilangkan sepatu sekolah milik adiknya, Zahra. 

Karena tak mau merepotkan kedua orang tuanya, ibunya sakit-sakitan dan ayahnya sedang menganggur, Ali dan Zahra mengatasi masalah sepatu yang hilang itu dengan bergantian sepatu saat ke sekolah. Akibatnya, Ali seringkali terlambat datang ke sekolah, dan dihukum lari oleh kepala sekolahnya. Namun karena itulah bakat Ali sebagai pelari dapat diketahui oleh guru olahraganya, sehingga Ali ditunjuk menjadi wakil sekolahnya untuk mengikuti kejuaraan lari di ibukota.

Ambisi Ali yang tak begitu tinggi, hanya menginginkan posisi juara ketiga, karena hadiah juara ketiga adalah sepatu. Dia ingin memberikan sepatu untuk adiknya, Zahra. Namun takdir berkata lain. Ali malah keluar menjadi juara pertama. Bukannya bahagia, Ali malah kecewa dan pulang dengan wajah lesu meski sekolahnya sangat bangga atas kemenangannya. Ali takut menemui Zahra yang dijanjikan hadiah sepatu darinya. Tapi Tuhan selalu mencintai “anak-anak surga”. Ayah Ali mendapatkan pekerjaan, dan Zahra dibelikan sepatu baru dengan upahnya. Ali pun bisa tersenyum lega, karena masalahnya selesai tanpa merepotkan kedua orang tuanya. 

Dia pun berhasil memetik pelajaran berharga dari masalahnya. Children Of Heaven menjadi film pertama asal Iran yang masuk nominasi Oscar sebagai film berbahasa asing terbaik di tahun 1998. Film ini juga memenangkan penghargaan sebagai film terbaik di Fajr Film Festival, Singapore International Film Festival, Warsaw International Film Festival, World Film Festival, dan American Film Institute Festival 1997. Setidaknya ada dua film yang mengadaptasi cerita dari film Children Of Heaven, yakni film Singapura yang berjudul Homerun (2003) dan film India yang berjudul Bumm Bumm Bole (2010).

99 Cahaya di Langit Eropa
99 Cahaya di Langit Eropa
Film drama religi tahun 2013 dari Indonesia. Film ini adalah film ke-40 yang dirilis oleh Maxima Pictures. Film drama ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Hanum Salsabiela Rais dan Rangga Almahendra dan merupakan film Maxima Pictures yang termahal kala dirilis, dengan anggaran melebihi Rp 15 Miliar.[2] Film ini mendapat pujian dari Presiden IndonesiaSusilo Bambang Yudhoyono saat pemutaran film perdana di Djakarta Theatre pada tanggal 29 November 2013.

Film ini mengisahkan pengalaman seorang jurnalis asal Indonesia yang sedang menemani suaminya menjalani kuliah doktorat di ViennaAustria. Mengisahkan bagaimana mereka beradaptasi, bertemu dengan berbagai sahabat hingga akhirnya menuntun mereka kepada jejak-jejak agama Islam di benua Eropa yang dibawa oleh bangsa Turki di era Merzifonlu Kara Mustafa Pasha dariKesultanan Utsmaniyah





Ayat-Ayat Cinta
Ayat-ayat Cinta
Film ini adalah sebuah film Indonesia karya Hanung Bramantyo yang dibintangi oleh Fedi NurilRianti CartwrightCarissa PutriZaskia Adya Mecca, dan Melanie Putria. Film ini merupakan film religi hasil adaptasi dari sebuah novel best seller karya Habiburrahman El Shirazy berjudul Ayat Ayat Cinta, dan melakukan penayangan perdana pada pertama tahun 2008.

Ini adalah kisah cinta. Tapi, bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al-Azhar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusias kecuali satu: menikah. Fahri adalah laki-laki taat yang begitu lurus. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan makhluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.

Pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al-Qur'an, dan mengagumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang, cinta Maria hanya tercurah dalam diari saja.

Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al-Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.

Setelah itu ada Noura, juga tetangga yang selalu disiksa Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya. Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.


Taare Zameen Par (id: Seperti Bintang-bintang di Langit) 
Taare Zameen Par
Merupakan film yang dirilis pada 21 Desember2007. Ishaan (Darsheel Safary) merupakan siswa kelas 3 yang 'payah' dalam urusan apapun di sekolahnya. Itu karena dia tidak bisa membaca dan menulis. Dia selalu melihat dunia dengan imajinasinya. Setiap pelajaran mendapat nilai jelek, yang membuat guru-gurunya geram. Terlebih lagi dia sering membolos sekolah. Ishaan dicap sebagai anak pemalas, nakal, dan idiot.

Puncaknya, orang tua Ishaan memindahkannya ke sekolah berasrama. Namun di sekolah yang disiplin dan tegas tersebut, dia tetap mendapat nilai yang buruk dalam semua mata pelajaran yang membuatnya depresi. Dia juga merasa sedih karena harus tinggal jauh dari keluarganya. Sampai akhirnya ada seorang guru baru bernama Ram Shankar Nikumbh (Aamir Khan). Guru Ishan yang bernama Ram Shankar Nikumbh melatih Ishan sedikit demi sedikit dengan cara melatih Membaca,Menulis,Melukis dan Belajar menghitung dengan cara naik turun tangga. hingga akhirnya Ishan bisa seperti layaknya anak anak lain.

Ram Shankar Nikumbh mengadakan lomba melukis yang di ikuti oleh semua Siswa Siswi dan Guru Guru, tetapi pada saat itu Ishan menghilang Ram Shankar Nikumbh mencari Ishan,dan menanyakan ke sahabat Ishan yang bernama Rajan Damodaran,tetapi dia tidak tahu dimana Ishan berada. dan setelah itu Ishan datang untuk mengikuti perlombaan tersebut. kemudian Ishan melukis dengan imanijasinya yang tinggi. setelah juri menilai,ternyata lukisan Ishan lah yang terbaik. dan Ishan lah yang menjadi pemenangnya, dan diberikanlah piala tersebut kepada Ishan, setelah perlobaan selesai dan Orang tuanya menjemputnya,dan keluarganya tidak menyangka [bangga]. dan pada akhirnya ishan menjadi anak yang pintar.


Laskar Pelangi
Laskar Pelangi
Film ini merupakan kisah 10 orang anak yang bersekolah di sekolah sangat sederhana, yang diangkat dari novel dengan judul serupa karya Andrea Hirata.

Laskar Pelangi (2008) adalah sebuah film garapan sutradara Riri Riza yang dirilis pada 26 September 2008. Film Laskar Pelangimerupakan karya adaptasi dari buku Laskar Pelangi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Skenarionya ditulis oleh Salman Aristo yang juga menulis naskah film Ayat-Ayat Cinta dibantu oleh Riri Riza dan Mira Lesmana. Hingga Maret 2009, Laskar Pelangi telah ditonton oleh 4,6 juta orang, menjadikannya film terbanyak ditonton di Indonesia keempat, setelah Jelangkung dengan 5,7 Juta,Pocong 2 dengan 5,1 Juta, dan Ada Apa Dengan Cinta dengan 4,9 Juta.

Untuk mencari pemeran tokoh-tokoh anggota Laskar Pelangi, Riri Riza melakukan casting di daerah Belitung dengan menggunakan pemeran-pemeran lokal dalam pembuatan film. Film ini juga diambil di lokasi yang sama, Pulau Belitung. Film ini memadukan 12 aktor Indonesia yang dikenal dengan kemampuan akting mereka dengan 12 anak-anak Belitung asli yang bertalenta akting.



Kukejar Cinta ke Negeri Cina
Kukejar Cinta Ke Negeri Cina
Film drama romansakomedi, dan religi Indonesia. Film ini dirilis pada tanggal 4 Desember 2014. Film ini dibintangi oleh Adipati DolkenNina ZatuliniErnest Prakasa, dan Eriska Rein.

Ridwan Imam Fadli (Adipati Dolken) mahasiswa abadi yang dipanggil Imam, namanya sangat Islami tapi nyaris tidak melakukan kewajiban sebagai muslim. Kekasihnya Widya (Nina Zatulini) adik kelasnya, sudah selesai kuliah dan kerja. Mereka pacaran 4 tahun, Widya mulai tidak sabaran karena Imam belum juga lulus, sebaliknya Imam kecewa karena Widya harus berpakaian kantor yang seksi.

Ketika Imam menemani sahabatnya Billy (Ernest Prakasa) ke kelenteng Sam Po Khong, dia berkenalan dengan Chen Jia Li (Eriska Rein), wanita muslim dari Cina yang berlibur ke tempat leluhurnya sebelum berkhitbah dengan Ma Fu Hsien (Mithu Nisar), pemilik padepokan Wing Chun dan Pesantren di Beijing. Imam terpesona keramahan dan keanggunan Chen Jia Li yang berhijab.
Kenyamanan yang dirasa Imam membuatnya betah bersama Chen Jia Li. Chen Jia Li tidak pernah memaksa, menyuruh bahkan bertanya ketika Imam tidak sholat. Baginya, Imam tidak perlu diingatkan ibadahnya, semua itu harus dari dirinya sendiri.

Imam memilih putus dengan Widya dan siap menyatakan cintanya ke Chen Jia Li. Terlambat, Chen Jia Li sudah kembali ke Cina. Widya minta maaf dan berjanji memperbaiki sikapnya. Tapi Imam malah menyusul Chen Jia Li ke Cina bersama Billy.

Sesampai di Beijing Imam bertekad melamar Chen Jia Li. Namun, Imam kecewa mengetahui Chen Jia Li sedang khitbah dengan Ma Fu Hsien. Imam tidak menyerah, dia mengikuti saran sahabatnya untuk meminta Chen Jia Li dari tunangannya. Chen Jia Li bimbang, dia menyukai Imam tapi tidak ada alasan untuk tidak menerima Ma Fu Hsien.


Selamat menjalankan ibadah puasa. :)