Aksi demontrasi ribuan mahasiswa kemarin ternyata
menyisakan banyak cerita. Di depan Istana Negara ribuan mahasiswa dan aparat
keamanan sempat melakukan aksi saling dorong. Hal ini terjadi karena massa
mahasiswa dari berbagai universitas mencoba menarik kawat berduri dan membakar
ban bekas.
Ada sekiranya 2.500 personil polisi dikerahkan untuk
menjaga keamanan berlangsung ketika mahasiswa berorasi. Tepat pukul 14.00 WIB,
ribuan mahasiswa tampak terbawa suasana euforia demonstrasi. Karena akhirnya
beberapa mahasiswa membakar ban bekas, sementara polisi yang melihat aksi itu
berusaha memadamkan ban tersebut. Namun, mahasiswa yang melihat tindakan polisi
itu tidak tinggal diam dan berusaha menghentikan aksi polisi untuk memdamkan api.
Sementara itu, mahasiswa yang berada di depan kawat
berduri, berusaha menyingkirkan penghalang tersebut, tapi gagal.
Lain lagi dengan aksi di Makassar. Di sana aksi
demosntrasi mahasiswa dalam memperingati hari Kebangkitan Nasional diwarani
dengan aksi panas. Sempat terjadi aksi saling lempar batu di depan kampus Universitas
Muhammadiyah (Unismuh) pada siang hari. Pada
siang itu mahasiswa Unismuh dari berbagai kelompok silih berganti menyuarakan
untuk menurunkan pemerintahan Jokowi – JK karena dianggap gagal mensejahterakan
bangsa. Selain berorasi, ternyata
mahasiswa sempat memblokade Jalan Sultan Alauddin yang menghubungkan kota
Makassar dan Kab. Gowa. Lalu, mahasiswa juga menahan mobil yang melaju di jalan
Sultan Alauddin dan menjadikannya sebagai panggung orasi.
Suasana kemudian memanas ketika terjadi perdebatan antara
seorang pengendara mobil dengan mahasiswa. Pengendara itu merasa mahasiswa
memperhambat laju perjalanannya, sementara mahasiswa tersebut tidak terima
karena ucapa pengendara itu. Polisi pun kemudian akhirnya melerai kedua belah
pihak.
Sementara dari pantauan lainnya di Makassar. Himpunan
Mahasiswa Islam Makassar menggelar aksi demonstrasi di depan kantor DPRD
Sulawesi Selatan yang ditandai dengan tindak kekerasan. Aksi yang menyerukan
penolakan terhadap kerja sama international ASEAN Economic Community itu
berakhir bentrok antara demonstran dan polisi. Hingga pada akhirnya banyak
mahasiswa ditangkap oleh polisi.
Dan, inilah beberapa foto yang berhasil gue ambil di
beberapa media yang ternyata menyisakan banyak cerita.
|
Sejumlah mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar merusak vas bunga di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu. (20/5). Unjukrasa memperingati hari Kebangkitan Nasional tersebut berakhir bentrok antara mahasiswa dengan aparat keamanan kantor dewan setempat, polisi berhasil membubarkan aksi anarkis itu dan menangkap sembilan orang mahasiswa. ANTARA FOTO/Darwin Fatir |
|
Sejumlah mahasiswa tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar merusak vas bunga di depan Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu, (20/5). Unjukrasa memperingati hari Kebangkitan Nasional tersebut berakhir bentrok antara mahasiswa dengan aparat keamanan kantor dewan setempat, polisi berhasil membubarkan aksi anarkis itu dan menangkap sembilan orang mahasiswa. ANTARA FOTO/Darwin Fatir/
|
|
Gabungan Pergerakan Mahasiswa Universitas Malikussaleh (Unimal) melakukan aksi unjuk rasa memperingati Hari kebangkitan Nasional di Kota Lhokseumawe, Aceh, Rabu (20/5). Mahasiswa mendesak pemerintah mensejahterkan masyarakat Indonesia serta pemberantasan korupsi tanpa tebang pilih. ANTARA FOTO/Rahmad/Rei/Spt/15. |
|
Polisi menembakan gas air mata saat berusaha membubarkan aksi tutup jalan yang dilakukan mahasiswa saat memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang/ |
|
Sejumlah mahasiswa menghindari gas air mata saat terjadi bentrokan antara polisi dan pengunjukrasa yang memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang |
|
Polisi menembakan gas air mata saat berusaha membubarkan aksi tutup jalan yang dilakukan mahasiswa saat memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Bentrokan tersebut mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang |
|
Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berunjukrasa sambil menutup jalan saat memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus mereka, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Aksi tersebut berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang |
|
Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berunjukrasa sambil menutup jalan saat memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus mereka, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Aksi tersebut berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang |
|
Sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar berunjukrasa sambil menutup jalan saat memperingati hari Kebangkitan Nasional di depan kampus mereka, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (20/5). Aksi tersebut berakhir bentrok antara mahasiswa dan polisi mengakibatkan sejumlah polisi dan pengunjukrasa mengalami luka-luka. ANTARA FOTO/Yusran Uccang |
|
Mahasiswa demonstran menahan mobil berpelat merah di Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu (20/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Sahrul Manda Tikupadang) |
|
Polisi membekuk aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berunjuk rasa di Kantor DPRD Sulawesi Selatan, Makassar, Rabu (20/5/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Sahrul Manda Tikupadang) |
|
Sejumlah mahasiswa melakukan unjuk rasa Hari Kebangkitan Nasional di Jakarta, Rabu (20/5). Aksi tersebut meminta pemerintah untuk menjadikan momentum kebangkitan Nasional menuju Indonesia berdaulat, mandiri dan berkepribadian. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa |
|
Ribuan mahasiswa dan aparat keamanan sempat saling dorong ketika massa mencoba menarik kawat berduri dan membakar ban bekas. (Komaruddin Bagja/Sindonews |